Total Tayangan Halaman

Rabu, 06 Januari 2021

Beberapa Jenis Insektisida Pertanian

Insektisida Pertanian

Dalam dunia pertanian, biasanya hama menjadi salah satu faktor serangan yang paling dibenci oleh para petani. Hama dapat menyerang tanaman dalam hitungan detik, dimana pucuk daun bisa rusak akibat kekurangan asupan fotosintesis. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh hama. Insektisida pertanian dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian hama. Beberapa Insektisida Pertanian tersebut antara lain :
 
Insektisida Pertanian Sintetik
Insektisida organik sintetik yang banyak dipakai dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan besar. Terdiri atas :
  • Senyawa Organofosfat
Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida sintetik yang masuk dalam golongan ini adalah Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, dan Malathion.
  • Senyawa Organoklorin
Insektisida golongan ini dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Insektisida organoklorin bersifat sangat persisten, di mana senyawa ini mashi tetap aktif hingga bertahun-tahun. Contoh-contoh insektisida golongan organoklorin adalah Lindane, Chlordane, dan DDT.
  • Senyawa Pirethroid
Insektisida golongan ini terdiri dari dua katergori, yaitu berisfat fotostabil serta bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk insektisida ini adalah Permetrin.
  • Senyawa Fumigan
Fumigan adalah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya boleh digunakan oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang tinggi. Contoh-contohnya adalah Metil Bromida (CH3Br), Aluminium Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, dan Hidrogen Sianida.
 
Insektisida Pertanian Hayati
Meskipun insektisida lebih dikenal merupakan senyawa sintetik, tetapi terdapat juga insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon, maupun bunga. Terdiri atas :
  • Senyawa Silica (SiO2)
Merupakan insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Insektisida jenis ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul diatom Bacillariophyceae.
  • Senyawa Pirethrum
Merupakan insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis krisan. Senyawa ini memiliki kemampuan penghambatan serangga yang baik pada konsentrasi rendah. Namun berkaitan dengan proses ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.
  • Senyawa Rotenon
Merupakan insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris. Senyawa ini berfungsi sebagai insektisida yang menyerang permukaan tubuh hama. Salah satu tanaman yang mengandung rotenon adalah daun kacang babi Tephrosia vogelii. Daun kacang babi efektif dalam mengendalikan hama Crocidolomia pavonana, Nilaparvata lugens, Myzus persicae.
  • Senyawa Asam Borat (H3BO3)
Merupakan insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik perhatian semut atau kupu-kupu. Ekstrak Asam Borat mengganggu aktivitas sistem pencernaan serangga, khususnya golongan Lepidoptera, seperti semut, kupu-kupu, dan larva.

Rabu, 23 Desember 2020

Cara Menanam Cabe Hidoponik Terbaru

Cara Menanam Cabe Hidoponik Terbaru

Maraknya permintaan cabe merah dipasar akibat dari masyarakat Indonesia yang dominan suka pedas begitupun sehingga berpengaruh kepada menu makanannya. Cabe sendiri terbagi menjadi tiga jenis nih guys, antara lain cabe merah, cabe hijau dan cabe keriting. Biasanya cara budidaya cabe hampir sama disetiap jenisnya. Tapi yang paling popular dan cocok dibudidayakan di negara kita adalah cabe merah. Karena Indonesia merupakan daerah tropis, dimana pertumbuhan cabe merah bisa optimum disuhu 24-280C. Oleh karena itu, dalam menanam cabe bisa dengan cara hidroponik.
  • Persiapkan Benih Cabe
Satu keunggulan menanam cabe adalah semua memiliki proses yang sama, sehingga Anda bisa pilih jenis cabe apapun baik lolal atau impor. Hanya saja mengingat konsumsi cabe rawit di Indonesia sangat tinggi dan harganya makin melambung, menanam cabe rawit secara hidroponik lebih menguntungkan. Apalagi cabe termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan dengan masa panen tidak lama. Jika tak ingin ribet, Anda bisa langsung membeli benih cabe di toko tanaman atau pertanian. Namun jika ingin lebih optimal, Anda bisa membeli dulu cabe rawit yang sudah matang dan berkualitas tinggi di pasar. Setelah itu keringkan cabe, belah dan ambil bijinya.
  • Lakukan Penyemaian Benih
Tata cara yang kedua adalah Anda harus melakukan penyemaian pada biji-biji cabe supaya bisa memilih benih berkualitas. Bagaimana caranya? Tidak sulit karena serupa dengan penyemaian konvensional:
  • Rendam biji cabe yang hendak disemai ke dalam air hangat selama kurang lebih tiga jam. Anda bisa menambahkan vitamin atau zat ZPT supaya benih cepat tumbuh
  • Pilih biji-biji cabe yang tenggelam karena itu adalah ciri khas benih berkualitas. Setelah itu bungkus benih-benih cabe itu dalam kain basah selama 24 jam supaya proses perkecambahan makin cepat
  • Pindahkan benih cabe ke media penyemaian yang merupakan campuran tanah, kompos/pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran media tanam itu masukkan ke dalam pot atau polybag mini. Sebarkan benih-beni cabe itu ke dalam polybag
  • Rawat benih cabe semaksimal mungkin dengan rutin disiram tiap pagi dan sore. Lakukan hal ini selama 3-4 hari sampai benih berkecambah. Usahakan proses penyemaian ini terhindar dari sinar matahari langsung

 

  • Pindahkan Bibit Cabe

Setelah bibit cabe mencapai usia 21-24 hari, maka Anda siap melakukan proses transplanting atau pemindahan. Lewat proses ini, bibit cabe dipindah dari media penyemaian ke media pertumbuhan tanaman. Dalam metode hidroponik, bibit cabe baru bisa dipindah jika sudah muncul daun semu. Kenapa harus menunggu? Supaya cabe rawit hidroponik makin kuat dan tak gampang layu. Untuk media tanam cabe rawit hidroponik bisa pakai sistem wick, deep water culture, polybag atau sistem pot yang disiram tiap hari. Untuk penyemprotannya, bisa memakai pupuk daun yang memenuhi kebutuhan unsur hara mikro pada cabe rawit dengan jadwal seminggu sekali.

  • Berikan Nutrisi Maksimal

Faktor utama kesuksesan budidaya hidroponik adalah pemenuhan nutrisi tanaman, Untuk cabe rawit, Anda harus rajin memberikan nutrisi Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) dengan komposisi yang tepat. Jika nitrogen terlalu banyak, tanaman akan mandul dan sulit berbuah. Tapi jika nitrogen terlalu sedikit, bakal mudah layu dan mati. Lalu jika tanaman sudah masuk fase generatif, gunakan pupuk buah growmore, supergrow, POC, gandasil A/B.

Artikel Populer