- Persiapkan Benih Cabe
- Lakukan Penyemaian Benih
- Rendam biji cabe yang hendak disemai ke dalam air hangat selama kurang lebih tiga jam. Anda bisa menambahkan vitamin atau zat ZPT supaya benih cepat tumbuh
- Pilih biji-biji cabe yang tenggelam karena itu adalah ciri khas benih berkualitas. Setelah itu bungkus benih-benih cabe itu dalam kain basah selama 24 jam supaya proses perkecambahan makin cepat
- Pindahkan benih cabe ke media penyemaian yang merupakan campuran tanah, kompos/pupuk kandang dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran media tanam itu masukkan ke dalam pot atau polybag mini. Sebarkan benih-beni cabe itu ke dalam polybag
- Rawat benih cabe semaksimal mungkin dengan rutin disiram tiap pagi dan sore. Lakukan hal ini selama 3-4 hari sampai benih berkecambah. Usahakan proses penyemaian ini terhindar dari sinar matahari langsung
- Pindahkan Bibit Cabe
Setelah bibit cabe mencapai usia 21-24 hari, maka Anda siap melakukan proses transplanting atau pemindahan. Lewat proses ini, bibit cabe dipindah dari media penyemaian ke media pertumbuhan tanaman. Dalam metode hidroponik, bibit cabe baru bisa dipindah jika sudah muncul daun semu. Kenapa harus menunggu? Supaya cabe rawit hidroponik makin kuat dan tak gampang layu. Untuk media tanam cabe rawit hidroponik bisa pakai sistem wick, deep water culture, polybag atau sistem pot yang disiram tiap hari. Untuk penyemprotannya, bisa memakai pupuk daun yang memenuhi kebutuhan unsur hara mikro pada cabe rawit dengan jadwal seminggu sekali.
- Berikan Nutrisi Maksimal
Faktor utama kesuksesan budidaya hidroponik adalah pemenuhan nutrisi tanaman, Untuk cabe rawit, Anda harus rajin memberikan nutrisi Nitrogen Fosfor Kalium (NPK) dengan komposisi yang tepat. Jika nitrogen terlalu banyak, tanaman akan mandul dan sulit berbuah. Tapi jika nitrogen terlalu sedikit, bakal mudah layu dan mati. Lalu jika tanaman sudah masuk fase generatif, gunakan pupuk buah growmore, supergrow, POC, gandasil A/B.